KINETIKA KIMIA

 

PRAKTIKUM 10

KINETIKA KIMIA

 


Tujuan Percobaan

1.      Mahasiswa mampu menentukan kinetika suatu reaksi kimia berdasarkan waktu terbentuknya kekeruhan

Tinjauan Pustaka

 Kinetika reaksi adalah cabang ilmu kimia yang membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Laju atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk dalam suatu satuan waktu. Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi, atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter. (keenaan:1980)

Laju reaksi suatu reaksi kimia dapat dinyatakan dengan persamaan laju reaksi Untuk reaksi berikut

A + B àAB

Persamaan laju reaksi secara umum ditulis sebagai berikut :

r =  k [A]m  [B]n

Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut  :

1.      Sifat dan ukuran pereaksi

Sifat pereaksi dan ukuran pereaksi menentukan laju reaksi. Semakin relatif dari sifat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah atau reaksi berlangsung semakin cepat. Semakin luas permukaan zat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah

2.      Konsentrasi

Laju suatu reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya konsentrasi suatu pereaksi, atau sebagai baju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Besarnya laju reaksi sebanding dengan konsentrasi pereaksi. Jika natrium tiosulfat dicampur dengan asam kuat encer maka akan timbul endapan putih.

3.      Temperature atau suhu reaksi

Laju suatu reaksi kimia bertambah dengan naiknya temperatur. Biasanya kenaikan sebesar 10°C akan melipatkan dua atau tiga laju suatu

4.      Luas permukaan bidang sentuh

Semakin besar luas permukaan bidang sentuh, semakin besar kemungkinan partikel-partikel untuk bertumbukannya / bereaksi sehingga laju reaksi semakin naik, dan sebaliknya untuk luas permukaan bidang sentuh yang kecil. 

5.      Katalis

katalis adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi untuk mempercepat jalannya reaksi Katalis biasanya ikut bereaksi sementara dan kemudian terbentuk kembali sebagai zat bebas. Suatu reaksi menggunakan katalis disebut dengan reaksi katalis atau prosesnya disebut katalisme. (Keenan, 1980).






 

 

 Metode Percobaan

Ø  Alat

alat yang dikgunakan dalam praktikum ini, yaitu:

1.      Labu ukur 50 mL                             2 buah

2.      Tabung reaksi                                  12 buah

3.       Rak tabung reaksi                           1 buah

4.       Gelas ukur 10 mL                            12 buah

5.       Botol semprot 500 mL                    1 buah

6.      Beaker glass 100 mL                       13 buah

7.       Pipet tetes                                      13 buah

8.      Spatula

 

Ø  Bahan

Bahan yang dikgunakan dalam praktikum ini, yaitu:

1.      Na2S2O3 serbuk                               

2.      HCl 1 M                                          

3.       Aquadest                                        

4.       KSCN 1 M                                        10 mL

5.       FeCl3 1 M                                        10 mL

6.      NaOH 1 M                                       10 mL

7.       Aquadest                                        250 Ml


Ø  Cara Kerja



HASIL DAN PEMBAHASAN 

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan data hasil pengamatan sebagai berikut :

  • larutan Na₂S₂O3 dan larutan HCl

No.

[Na2S2O3]

[HCl]

Waktu (t)

(detik)

1/waktu

1.        

0,05

0,01

660

1/660 = 0,0015

2.        

0,04

0,01

780

1/780 = 0,0012

3.        

0,03

0,01

600

1/600 = 0,0016

4.        

0,02

0,01

660

1/660 = 0,0015

5.        

0,01

0,01

840

1/840 = 0,0011

6.        

0,005

0,01

-

 

  • larutan HCl dan Na₂S₂O3

No.

[HCl]

[Na2S2O3]

Waktu (t)

(detik)

1/waktu

1.        

0,05

0,01

428

1/428 = 0,0023

2.        

0,04

0,01

480

1/480 = 0,0020

3.        

0,03

0,01

568

1/568 = 0,0017

4.        

0,02

0,01

540

1/540 = 0,0018

5.        

0,01

0,01

-

-

6.        

0,005

0,01

420

1/420 = 0,0023

 

Pembahasan

Percobaan pertama adalah untuk mengetahui pengaruh dari faktor konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. Percobaan ini dibagi dalam dua percobaan larutan, yaitu larutan Na₂S₂O3 dan larutan HCl, Yang pertama adalah percobaan larutan Na₂S₂O3 . Dalam percobaan ini, disiapkan enam buah tabung reaksi yang masing-masing diisikan dengan 5 ml HCl 0,01 N  :   5 ml Na₂S₂O3  dengan konsentrasi  masing-masing larutan yaitu,  0,05 M; 0,04 M; 0,03 M; 0,02 M; 0,01M;0,005 M;. Perbedan dalam konsentrasi masing-masing larutan Na₂S₂O3 dimaksudkan agar dapat mengamati pengaruh konsentrasi larutan tersebut terhadap laju reaksi.

·         Pada percobaan ini dilakutan dengan membuat larutan Na₂S₂O3  dengan konsentrasi sebesar 0,05 M; 0,04 M; 0,03 M; 0,02 M; 0,01M;0,005 M; kemudian dicampur dengan larutan HCL sebesar 0,01 M yang telah diencerkan Sebelumnya. Pengamatan dilakukan mengenai kecepatan reaksi tersebut berubah warna.  Setelah dilakukan percobaan maka didapatkan data sesuai data hasil percobaan yaitu pada larutan 0,05M bereaksi pada detik ke-660 kemudian larutan berubah menjadi sangat keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,04M bereaksi pada detik ke-780 kemudian larutan berubah menjadi sangat keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,03M bereaksi pada detik ke-600 kemudian larutan berubah menjadi keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,02M bereaksi pada detik ke-660 kemudian larutan berubah menjadi sedikit keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,01M bereaksi pada detik ke- 840 kemudian larutan berubah menjadi sedikit keruh, dan pada larutan Na₂S₂O3 0,005M  larutan tidak mengalami perubahan reaksi, hal tersebut disebabkan karena konsentrasi Na₂S₂O3 yang rendah sehingga laju reaksi yang didapat lambat. Sebaliknya, semakin tinggi konsentrasi larutan maka laju dan waktu reaksi yang dihasilkan akan semakin cepat. 

Pencampuran Na₂S₂O3 0,05 + HCl 0,01 

 

Pencampuran Na₂S₂O3 0,02 + HCl 0,01 

 

Percobaan kedua adalah untuk mengetahui pengaruh dari faktor konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi. Percobaan ini dibagi dalam dua percobaan larutan, yaitu larutan HCI dan larutan Na₂S₂O3, Yang pertama adalah percobaan larutan Na₂S₂O3 . Dalam percobaan ini, disiapkan enam buah tabung reaksi yang masing-masing diisikan dengan 5 ml Na₂S₂O3 0,01 N  :   5 ml HCl  dengan konsentrasi  masing-masing larutan yaitu,  0,05 M; 0,04 M; 0,03 M; 0,02 M; 0,01M;0,005 M;. Perbedan dalam konsentrasi masing-masing larutan HCl dimaksudkan agar dapat mengamati pengaruh konsentrasi larutan tersebut terhadap laju reaksi.

 

·         Pada percobaan ini dilakutan dengan membuat larutan HCl  dengan konsentrasi sebesar 0,05 M; 0,04 M; 0,03 M; 0,02 M; 0,01M;0,005 M; kemudian dicampur dengan larutan Na₂S₂O3 sebesar 0,01 M yang telah diencerkan Sebelumnya. Pengamatan dilakukan mengenai kecepatan reaksi tersebut berubah warna.  Setelah dilakukan percobaan maka didapatkan data sesuai data hasil percobaan yaitu pada larutan HCl 0,05M bereaksi pada detik ke-428 kemudian larutan berubah menjadi sangat keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,04M bereaksi pada detik ke-480 kemudian larutan berubah menjadi  keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,03M bereaksi pada detik ke-568 kemudian larutan berubah menjadi keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,02M bereaksi pada detik ke-540 kemudian larutan berubah menjadi sedikit keruh, pada larutan Na₂S₂O3 0,01M tidak mengalami perubahan warna larutan dari reaksi yang dihasilkan, dan pada larutan Na₂S₂O3 0,005M  larutan  bereaksi pada detik ke-568 kemudian larutan berubah menjadi sangat  keruh

 

Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Konsentrasi pereaksi berpengaruh terhadap laju reaksi, yaitu semakin besar konsentrasi dari pereaksi yang digunakan maka semakin cepat juga laju reaksi yang terjadi di antara dua zat yang dicampurkan. Selain itu juga terdapat faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu, sifat dan ukuran pereaksi, sonsentrasi, temperature atau suhu, luas permukaan bidang sentuh, dan katalis.

Daftar Pustaka

Fanny, Widdy Andya, Subagjo, Tirto Prakoso, 2012. Pengembangan Katalis Kalsium Oksida untuk Sintesis

Biodiesel. Jurnal Teknik Kimia Indonesia, Vol. 11. No. 2, 2012, 66-73.

Keenan. 1980. Kimia untuk Universitas, Jakarta: Erlangga.

Sastrohamidjojo, Hardjono. 2001. Kimia Dasar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Sukamto. 1989. Kimia Fisika. Jakarta: PT Bhineka Cipta.

Sunarya, Yayan, 2002. Kimia Dasar II Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Bandung: Alkemi

Grafisindo Press.

Evaluasi pertanyaan

·         Pertanyaan: apa yang dimaksud kinetika kimia

Jawaban gpt: merujuk pada kimia kuantum, cabang kimia yang mempelajari sifat-sifat molekul dan reaksi kimia dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika kuantum. Ini melibatkan pemahaman tentang perilaku partikel-partikel kecil di tingkat atom dan sub-atomik untuk menjelaskan proses kimia.

 

·         Pertanyaaan: Faktor apa saja yang mempercepat reaksi kimia

Jawaban gpt: Ada beberapa faktor yang dapat mempercepat reaksi kimia:

 

1.  Konsentrasi zat-zat reaktan: Semakin tinggi konsentrasi zat-zat reaktan, semakin sering mereka bertabrakan, yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya reaksi.

2.  Suhu: Kenaikan suhu cenderung meningkatkan kecepatan reaksi dengan meningkatkan energi kinetik molekul, yang membuat mereka bergerak lebih cepat dan bertabrakan lebih sering.

3. Luas permukaan: Dalam reaksi yang melibatkan padatan, bila luas permukaan padatan diperbesar (misalnya, dengan menghancurkan padatan menjadi partikel-partikel kecil), area kontak antara zat reaktan akan bertambah, sehingga reaksi dapat terjadi lebih cepat. 

4. Katalisator: Katalisator dapat meningkatkan kecepatan reaksi tanpa mengalami perubahan kimia sendiri. Mereka mengurangi energi yang diperlukan untuk memulai reaksi (energi aktivasi), sehingga membuat reaksi berlangsung lebih cepat.

5.  Tekanan: Dalam reaksi gas, meningkatnya tekanan dapat meningkatkan kecepatan reaksi dengan mempersempit ruang gerak gas dan meningkatkan jumlah tumbukan antar-molekul.

6.    Kehadiran radiasi: Paparan radiasi tertentu juga dapat mempercepat reaksi kimia dengan merangsang tumbukan molekul.

Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat secara signifikan memengaruhi kecepatan suatu reaksi kimia.

 

Lampiran

 

Larutan Na₂S₂O dengan konsentrasi : 0,05 M; 0,04 M; 0,03 M; 0,02 M; 0,01M; 0,005 M
 

 Larutan Na₂S₂O dengan konsentrasi : 0,05 M; 0,04 M; 0,03 M; 0,02 M; 0,01M; 0,005 M


 pengenceran larutan HCl






hasil reaksi dari pencampuran  HCl+Na₂S₂O3  pada masing-masing konsentrasi yang ditentukan


hasil reaksi dari pencampuran  Na₂S₂O3 + HCl pada masing-masing konsentrasi yang ditentukan








 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

reaksi kimia