Mengurangi penggunaan sampah plastik, dengan membawa tas belanja sendiri
Mengurangi penggunaan sampah plastik, dengan membawa tas belanja sendiri
Plastik menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan, termasuk ekosistem laut.Oleh karena itu, diperlukan kesadaran setiap orang untuk meminimalisir penggunaan plastik pada kehidupan sehari-hari.
Plastik merupakan sampah yang sulit untuk terurai dan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan, termasuk ekosistem laut. Data The National Pastic Action Partnership (NPAP) menjelaskan bahwa Indonesia menghasilkan 4,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya. Sampah plastik di laut ini terus terakumulasi, dan jika dibiarkan beberapa tahun ke depan maka diperkirakan jumlahnya akan lebih banyak dari ikan di lautan.
Membungkus belanjaan dengan kantong plastik merupakan kebiasaan yang sangat umum ditemui. Dengan harganya yang murah, ringan, praktis, dan tahan air, membuat plastik menjadi sering digunakan oleh masyarakat. Menggunakan produk kemasan/kantong plastik memang praktis, tapi hal inilah yang membuat sampah pada bumi terus bertumpuk tak terkendali.
Nah terus bagaimana cara menguranginya?cara mengurangi nya yaitu bisa memulainya dari diri sendiri, dan dari hal yang mudah dilakukan, yaitu membawa tas belanja sendiri ketika berbelanja. Jadi, kita tidak perlu lagi kantong plastik kecil yang biasanya diberikan oleh pedagang ketika kita berbelanja sayuran, tempe, ataupun yang lain nya. Ya ini memang sebuah ikhtiar kecil dalam Mengurangi penggunaan plastik sedikit demi sedikit.
Memang masih belum total bebas plastik, karena ada beberapa belanjaan yang masih dibungkus plastik. Tapi minimal sudah ada upaya dari aku sendiri untuk mengurangi kantong plastik.
Di Indonesia sendiri sudah dilakukannya uji coba kebijakan kantong plastik berbayar di peritel modern Per 1 Maret 2019 lalu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memutuskan mengenakan tarif pada kantong plastik belanja minimal Rp200 per kantong. Tarif itu masih bisa naik. Aprindo memberikan keleluasaan pada para anggotanya untuk menyesuaikan harga kantong sesuai kebijakan masing-masing. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat, penggunaan kantong plastik di masyarakat berkurang hingga 30 persen.
Kebijakan terkait kantong plastik oleh pemerintah cepat atau lambat akan terealisasi, baik cukai kantong plastik yang masih dalam pembahasan, kantong plastik berbayar, atau mungkin tidak diperbolehkannya penggunaan kantong plastik. Pemerintah sedang melakukan perannya dalam mengurangi penggunaan plastik, apalagi setelah dinyatakan Indonesia berada di peringkat kedua penghasil sampah plastik ke laut berdasarkan data Jambeck (2015).
jika seseorang diberi pengetahuan terkait sampah plastik yang sulit untuk didaur ulang, dan dampaknya terhadap lingkungan, mungkin lebih memiliki peluang membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah plastik.
Menggunakan kantong plastik bukan hal yang salah, namun penggunaan nya yang harus dikurangi dan diperhatikan dengan bijak, yaitu dimulai dari hal kecil dengan membawa tas belanja sendiri dari rumah. Sampah plastik tidak akan habis namun kita dapat mengurangi jumlahnya. Jika bukan kita yang memulai hal baik ini siapa lagi yang akan memulainya?
Komentar
Posting Komentar