LARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

 

PRAKTIKUM 6

LARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

 

Tujuan  Percobaan

1.      Mahasiswa mampu mengamati kelarutan senyawa ion dan senyawa kovalen baik dalam pelarut air maupun pelarut organik.

2.      Mahasiswa mampu menjelaskan fakto-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu senyawa.

3.      Mahasiswa mampu memjelaskan yang mempengaruhi kecepatan pelarutan.

4.      Mahasiswa mampu membedakan larutan tidak jenuh, tetap jenuh, dan lewat jenuh.

 

Tinjauan Pustaka

istilah like disolves like merupation azas umum dari Kelarutan, dimana senyawa ion dan polar larut dalam pelarut polar dan senyawa non polar larut dalam pelatut dalam pelarut non polar.

Jika suatu zat terlarut secara terus-menerus ditambahkan ke dalam air, maka pada suatu titik tertentu, zat  tersebut tidak akan larut lagi. Ini berarti pada saat Itu konsentras zat sudah mencapai harga yang maksimum. Larutan yang mengandung zat yang konsentrasinya maksimum disebut larutan jenuh. Harga konsentrasi yang maksimum disebut kelatutan dari zat terlarut.

Setiap elektrolit mempunyai suatu besaran yang disebut hasil kali kelarutan (ksp). Ksp didefinisikan sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit dalam larutan yang tepat jenuh.

Ksp Senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan mengukur Kelarutan (massa senyawa yang dapat larut dalam tiap liter larutan) sampai keadaan tepat jenuh. Dalam keadaan itu, Kemampuan pelarut telah maksimum untuk melarutkan atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit akan menjadi endapan. Hasil kali Kelarutan dalam keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir yang dicapai oleh hasil kali ion-ion ketika kesetimbangan tercapai antara fase padat dari garam yang hanya Sedikit larut dan larutan itu.

Hasi kali konsentrasi dan ion-ion pembentuknya untuk setiap suhu tertentu adalah konstan, dengan kensentrasi ion dipangkatkan bilangan yang sama dengan jumlah masing- masing lon yang bersangkutan. Kelarutan merupakan jumlah zat terlarut  yang dapat larut dalam sejumlah pelarut sampai membentuk larutan jenuh. Sedangkan hasil kali kelarutan merupakan hasil akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika kesetimbangan tercapai antara fase padat dan garam yang hanya sedikit larut dalam larutan tersebut.

ksp adalah hasil perkalian (kation) dengan (anion) dari larutan jenuh suatu elektronik yang sukar larut menurut kesetimbangan heterogen. Kelarulan suatu elektrolit ialah banyakny mol elektrolit yang sanggup melarut dalam tiap liter larutannya. Jika Kensentrasi ion total dalam larutan meningkat, gaya tarik ion menjadi lebih nyata.

Metode Percobaan

Ø Alat  

Alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu  :

 

1.      Tabung Reaksi

12 buah

2.      Rak tabung Reaksi

1 buah

3.      Batang Pengaduk

1 buah

4.      Hotplate

1 buah

5.      Botol Semprot

1 buah

6.      Gelas Piala

1 buah

7.      Gelas Ukur

1 buah

8.      Pipet Tetes

1 buah

9.      Spatula

1 buah

 

Ø Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu :

1.      Kalium permanganat, KMnO4

2.      lodin I2 Heksana, C6H14

3.      Metanol, CH3OH

4.      Etanol, C2H5OH

5.      Aseton, CaHO

6.      Sukrosa

7.      Natrium asetat trihidrat, NaC2H3O2.3H2O

8.      Aquadest

 

Ø Prosedur Percobaan

·         Kelarutan

  

·        Pencampuran

 

 

 


·        Kecepatan Kelarutan

 

 

Hasil dan pembahasan

·       Kelarutan

NO.

Perlakuan

Hasil Pengamatan

Kesimpulan

Sebelum

Sesudah

a.

Kelarutan

KMnO4 padatan

1

Air

larut

sedikit larut

 

2

Metanol

Tidak larut

Sedikit larut

 

3

Aseton

Sedikit larut

Larut

 

4

Heksana

Tidak larut

Sedikit larut

 

Iodin (I2) padatan

1

Air

Tidak larut

Tidak larut

 

2

Metanol

Tidak larut

Sedikit larut

 

3

Aseton

Tidak larut

Sedikit larut

 

4

Heksana

Tidak larut

Sedikit larut

 

b.

Pencampuran

1

H2O + etanol

Sedikit larut

Larut

 

2

H2O + aseton

Sedikit larut

Larut

 

3

H2O + heksana

Tidak larut

Tidak larut

 

c.

Kecepatan Kelarutan

1

Aquades dingin + kristal sukrosa

  Tidak larut

 Sedikit larut

 

2

Aquades panas + kristal sukrosa

 Sedikit larut

 larut

 

3

Aquades + kristal sukrosa  + pengadukan

 Sedikit larut

 larut

 

4

Aquades + serbuk sukrosa + pengadukan

 Sedikit larut

 larut

 

 

Pembahasan

·       kelarutan

-          KMnO4 + air


 

 Ketika KMnO4 dilarutkan dengan air, keduanya tidak larut namun menghasilkan perubahan warna menjadi coklat.

-          KMnO4 + etanol

 


 

ketika KMnO4 dilarutkan dengan metanol, keduanya sedikit larut dan menyisakan kristal pada dasar tabung reaksi.

-          KMnO4 +  aseton


 

Ketika KMnO4 dilarutkan dengan aseton, kmno sedikit larut dalam aseton dan setelah dikocok keduanya larut sepenuhnya.

-          KMnO4 + heksana


 

ketika KMnO4 dilarutkan dengan heksana maka keduanya tidak larut.

-          Iodin (I2) + air

 


Ketika air dan iodin dilarutkan maka keduanya tidak larut tetapi terjadi perubahan warna. dua senyawa yang dicampurkan dapat dibedakan karena tidak larut (iodin tetap menjadi padatan) dan bersifat heterogen

-          Iodin (I2) + etanol


 

Ketika etanol dan iodin dilarutkan keduanya akan menghasilkan larutan yang tidak larut namun terjadi perubahan warna menjadi coklat pekat,  

-          Iodin (I2) + aseton


 

Ketika aseton dilarutkan dengan iodin menghasilkan larutan yang tidak larut sebelumnya kemudian setelah dikocok kedua larutan menjadi sedikit larut dan mengalami perubahan warna

-          Iodin (I2) + heksana


 

etika heksana dilarutkan dengan iodin maka keduanya menjadi sedikit larut dan mengalami perubahan warna menjadi warna ungu.

 

·         pencampuran

-          H2O + etanol


H2O dicampurkan dengan etanol keduanya akan tercampur sempurna karena H2O yang bersifat polar dan etanol pun bersifat polar.

-          H2O + aseton


ketika H2O dicampurkan dengan aseton maka keduanya akan tercampur sempurna atau polar karena H2O yang bersifat polar dan aseton yang bersifat polar sehingga ketika dicampurkan keduanya akan terlarut.

-          H2O + heksana

Ketika H2O dicampurkan dengan heksana maka keduanya menjadi larutan yang terpisah karena H2O yang bersifat polar sedangkan heksana yang bersifat non polar yang menyebabkan keduanya ketika dicampurkan menjadi 2 lapisan (beda fasa).

·         Kecepata kelarutan

-          Aquades dingin + kristal sukrosa

Kristal sukrosa larut dalam air dingin menghabiskan waktu lebih dari 1 jam dan itu pun tidak sepenuhnya larut karena tidak diaduk, dalam suhu rendah, energi kinetik molekul air juga lebih rendah.

-          Aquades panas + kristal sukrosa

Pada air panas dan tanpa diaduk kristal sukrosa larut membutuhkan waktu berkisar 27 menit, sukrosa merupakan senyawa polar yang mana larut di dalam air.

-          Aquades + kristal sukrosa  + pengadukan

Kurasa dimasukkan ke dalam air panas dan dilakukan pengadukan dengan sendok selama kurang lebih 45 detik, dan sukrosa larut sempurna. Saat melakukan pengadukan, molekul sukrosa akan bergerak lebih cepat sehingga terasa lebih cepat berinteraksi dengan molekul air.

-          Aquades + serbuk sukrosa + pengadukan

Bubuk sukrosa yang dimasukkan ke dalam air panas dan diaduk membutuhkan waktu kurang dari 1 menit atau 52 detik. Sukrosa yang berbentuk bubuk lebih mudah larut karena memiliki luas total permukaan seluruh lebih besar, hal tersebut menyebabkan semakin banyak permukaan partikel sukrosa yang terbentuk dengan air

 

KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah kami lakukan mengenai kelarutan, pencampuran, dan kecepatan larutan bisa disimpulkan bahwa larutan akan menyatu ketika memiliki sifat yang sama yaitu ketika zat nya memiliki sifat yang sama-sama polar atau yang sama- sama memiliki sifat non polar. sebaliknya. jika kedua larutan meiliki sifat yang berbeda (polar dan non polar) maka ketika keduanya dilarutkan tidak akan larut.

 

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Joko Untoro, Tim Guru Indonesia, Buku Pintar Pelajaran: Ringkasab Materi dan

Kumpulan Rumus Lengkap, (PT WahyuMedia, Jakarta: 2010), Hal. 135


LAMPIRAN




 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan praktikum pembuatan larutan kimia

KINETIKA KIMIA

reaksi kimia